Cari Blog Ini

Kamis, 13 Desember 2012

Laporan Praktikum Pembuatan Larutan

PEMBUATAN LARUTAN


A. Tujuan : Menjelaskan pengertian kemolaran, serta cara menyediakan larutan dengan kemolaran tertentu

B. Teori :
Zat kimia umumnya diperdagangkan dalam bentuk padatan (Kristal) atau larutan pekat, jarang sekali dalam bentuk pakai. Sementara itu, di percobaan – percobaan laboratorium seringkali menggunakan larutan encer.
Oleh karena itu, larutan yang diperlukan harus dibuat dari larutan pekat atau melarutkan zat padat. Membuat larutan dari padatan murni dilakukan dengan mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu. Larutan dibuat dengan konsentrasi tertentu, dan dinyatakan dalam konsentrasi Molaritas (M).
M = n / V 
Dimana, M = Molaritas
n = jumlah zat terlarut (mol)
V = Volume Larutan (Liter)
Salah satu keuntungan jika konsentrasi larutan dinyatakan dengan kemolaran, maka menentukan jumlah mol zat terlarut dapat diperoleh dengan mengukur volume larutan.
Ketika bekerja di laboratorium juga diperlukan untuk mengencerkan larutan,yaitu memperkecil konsentrasi larutan dengan jalan menambahkan sejumlah tertentu pelarut. Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi jumlah zat terlarut tidaklah berubah. Maka n1 = n2 atau

V1 . M1 = V2 . M2

C. Alat dan Bahan :
  1. Neraca 
  2. Kaca Arloji 
  3. LAbu Ukur 100 ml dan 50 ml 
  4. Pipet Volumetrik 25 ml 
  5. Pengaduk 
  6. Corong 
  7. Bulp 
  8. Asam Oksalat C2H2O4 
  9. Aquadest 
D. Cara Kerja :
  1. Menimbang ± 0.5 gram asam oksalat ke dalam kaca arloji 
  2. Lalu masukkan asam oksalat ke dalam labu ukur 100 ml 
  3. Larutkan dengan aquadest hingga tanda batas 
  4. Kocok larutan sampai homogen 
  5. Ukur 25 ml larutan tersebut dan masukkan kedalam labu ukur 50 ml, kemudian tambahkan aquadest hingga tanda batas. 
E. Perhitungan :
Hitung Molaritas larutan asam oksalat!
Hitunglah konsentrasi asam oksalat setelah diencerkan!

F. Jawaban
1. M1 = gr . 1000 = 0,5 . 1000 = 5 = 0,056 M
            Mr   100      90    100    90
2. M1 . V1 = M2 . V2
0,056 . 25  = M2 . 50
1,4 = M2 . 50
M2 = 1,4 = 0,028 M
         50
G. Kesimpulan : Molaritas yang dimiliki oleh larutan pekat (M1) dan larutan terlarut (M2) tidak sama, tetapi memiliki jumlah zat yang tetap yaitu 0,5 gr.

1 komentar: